Saturday, May 9, 2009

Teknik pembuatan batik

Batik, merupakan warisan leluhur yang sangat agung. Berdasarkan sejarah, seni batik tulis berasal dari Kraton Mataram. Saat keluarga Kraton berziarah ke Pasareyan Girilaya dan Pasareyan Raja-raja Mataram, terjadi pula interaksi dengan masyarakat sekitar. Sehingga interaksi tersebut juga menularkan keahlian membatik, hingga akhirnya dapat memenuhi kebutuhan batik Kraton itu sendiri.

Proses membatik

Batik berasal dari bahasa Jawa, amba yang berarti menulis, dan titik. Kain batik merupakan kain yang bercorak, dihasilkan oleh malam/lilin yang ditorehkan ke atas kain dengan canting, sehingga malam dapat menahan masuknya bahan pewarna/dye, disebut “wax-resistant dyeing”. Batik dapat dibedakan menurut kain yang digunakan (katun, sutera, atau wool),bahan pewarna, bahan pembantu pewarnaan, dan proses pembuatannya. Simbolisme dari batik ditampilkan oleh warna yang diterapkan pada motif-motifnya. Warna batik juga mempunyai arti tersendiri, biru/hitam (melambangkan kekekalan/keabadian), merah coklat/soga(melambangkan kebahagiaan), dan putih(melambangkan sinar kehidupan). Warna-warna diperoleh dari alam, biru/hitam dari tanaman indigofera/nila/tom, sedangkan coklat/soga diperoleh dari campuran kulit tingi(merah dasar), kulit pohon jambal(merah coklat), dan kayu tegeran(kuning).

Menurut pola, batik dibedakan menjadi dua, pola geometris yang mengandung unsur-unsur garis, dan bangun ruang, seperti ceplok, parang , dan lereng; serta pola non-geometris yang mengandung unsur lengkung, seperti lunglungan.

Adapun proses membatik sebagai berikut:

Tahap pendahuluan, yaitu pencucian dan pengloyoran(memasukkan kain ke minyak jarak agar kain lemas.

-Nyorek/mola : membuat pola di atas kain dengan meniru pola yang sudah ada.


-Membatik :menorehkan malam ke kain, dimulai dari nglowong(membuat garis luar pola), dan isen-isen.


-Medel :pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang-kali hingga diperoleh warna yang diinginkan.


-Ngerok dan mbirah : malam pada kain dikerok dengan lempengan logam dan dibilas dengan air bersih , lalu diangin-anginkan hingga kering.


-Mbironi : menutupi warna biru dan isen pola berupa cecek atau titik dengan malam.


-Pencelupan kedua untuk warna lainnya.


-Nglorot : melepaskan malam dengan memasukkan kain ke air panas, lalu dibilas air bersih dan diangin-anginkan.


Lestarikan batik dan motif batik indonesia, jangan samapi motif yang kaya makna dan khasanah budaya ini nggak betah tinggal di negeri asalnya yaitu Indonesia.


sumber : dari berbagai sumber dan dokumentasi pribadi

No comments:

Post a Comment